Pelemahan IHSG
Pada Senin sore, kembali ditutup anjlok
sebesar 5,58 persen menyusul ekspektasi Bank Sentral AS (The Fed) untuk
mengurangi stimulus keuangan. Dengan
demikian, IHSG BEI ditutup turun 255,14 poin atau 5,58 persen ke posisi
4.313,52. Sedangkan pada Selasa, IHSG kembali
ditutup anjlok 138,54 poin atau 3,21 persen ke level 4.174. Pada Rabu, IHSG
bergerak naik 43,47 poin atau sebesar 1,04 persen menjadi 4.218. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45)
melemah 50,77 poin (6,69 persen) ke level 708,09. Indeks
harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ternyata mengalami
penurunan selama beberapa hari terakhir.
Dengan banyak data-data ekonomi global dan domestik yang
kalur, pelaku pasar juga disuguhi akrobatik pemodal asing yang terus melakukan
aksi jual saham. Aksi jual terjadi dan membuat
saham-saham sektor unggulan berguguran. Tekanan semakin besar seiring masih
melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Kepala
Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan OJK telah mencermati dan
melakukan pengawasan atas gejolak yang terjadi dan siap melakukan langkah pencegahan sesuai kebutuhan yang ada. Di capital market pun OJK
punya program ke depan. Pihak OJK pun selalu mengawasi berbagai tekanan
dan akan melakukan langkah strategis untuk pendalaman pasar dengan menyiapkan
berbagai alternatif produk jasa keuangan maupun industri keuangan non bank yang
bermanfaat sebagai sarana investasi. Antara lain seperti menambah supply dan demand. Makin
banyak produk, IPO, sehingga pilihan lebih banyak. Kemudian penambahan
investor, baik individual maupun institusional. OJK
sudah punya Standar Operasi Prosedur (SOP) saat terjadi penurunan Indeks Harga
Saham Gabungan pada level tertentu.
Dana asing
keluar besar-besaran
dan pada penutupan perdagangan akhir pekan, IHSG kembali ditutup melemah 0,21%
atau 9,38 poin ke level 4.476,72. Pelemahan indeks saham ini diikuti indeks
saham LQ 45 turun 0,35% ke level 749,58. Sehari sebelumnya, IHSG sempat kembali
menghijau 26,47 poin setelah muncul data terbaru dari Badan Pusat Statistik
(BPS). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah, jauh meninggalkan
posisi tertingginya.
Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) bergerak variatif sepanjang perdagangan pekan ini. Sentimen
negatif dari dalam dan luar negeri hilir mudik menghampiri pelaku pasar. Kekhawatiran turunnya IHSG pun kembali membayangi bursa saham
nasional.
Referensi
:
Keterangan : 1. Font color merah : Kalimat Utama
2. Font color hitam : Kalimat Penjelas
3. Highlight kuning : Paragraf Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar