NPM : 26211428
Kelas : 3EB18
A
1. Account
liabilities
à
biaya-biaya yang harus dibayar dikarenakan prestasinya sudah diterima.
2. Akuntansi
à
proses pencacatan, pengklasifikasian dan menyimpulkan data yang berhubungan
dengan transaksi perusahaan dan kejadian lainnya.
3. Akuntansi
biaya
à
bidang yang menekankan akuntansi untuk menghitung biaya terutama biaya-biaya
produksi dan proses pembuatannya dari pada akuntansi untuk perusahaan.
4. Akuntansi
kemasyarakatan
à
pengukuran biaya hidup dari keuntungan yang dapat dipertimbangkan dari saat sekarang
5. Akuntansi
manajemen
à
petugas yan menganalisis mengenai
sejarah dan menaksir data yang berkaitan dengan management secara kontinue,
bekerja nerencakan operasi perusahaan untuk waktu mendatang.
6. Akuntansi
pemerintahan
à
memberikan informasi akuntansi yang berguna dipandang dari aspek perusahaan
dari public administration
7. Akuntansi
perpajakan
à
bertalian denan masalah mempersiapkan pengembalian pajak dan pertimbangan
pertanggung jawab pajak serta mengumpulkan transaksi perusahaan atau mencari
alternatif pelaksanaan yang terbaik.
8. Aliran
pendapatan dan pengeluaran
à
campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan 3 jenis aliran
baru dalam sirkulasi pendapatan.
9. Angkatan
kerja
à
jumlah tenaga kerj yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu
tertentu.
10. Apresiasi
à
naiknya mata uang dalam negeri terhadap valuta asing di pasar valuta asing
B
1. Bahan
baku
à
barang-barang yang akan menjadi bagian dari produk jadi yang dengan mudah dapat
diikuti biayanya.
2. Bank
à
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat.
3. Bank
sentral
à
suatu lembaga keuangan yang pada umumnya dimiliki pemerintah yang diserahi
tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi kestabilan kegiatan lembaga-lembaga
keuangan.
4. Bank
tabungan
à
bank ini melakukan kegiatan hampir seperti perusahaan peminjaman. Ia menerima
simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka panjang dan kemudian
meminjamkan atau menginvestasikan uang tersebut.
5. Bank
umum
à
bank yang bukan saja dapat menginvestasikan atau meminjamkan berbagai jenis
tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dan
menciptakan sendiri uang giral.
6. Barang
dalam proses
à
barang-barang yang sedang dikerjakan tetapi pada tanggal neraca barang-barang
tadi belum selesai dikerjakan.
7. Biaya
depresiasi
à
alokasi harga perolehan aktiva tetap berwujud yang dibebankan pada suatu
periode tertentu.
8. Budgetary
accounting
à
suatu bidang ilmu yang menguraikan bagaimana cara membuat rencana
kegiatan-kegiatan financial
9. Bunga
à
pendapatan yang dibayarkan kepada mereka yang meminjamkan uang.
10. Bursa
efek
à
tempat untuk memperjual-belikan efek-efek atau surat berharga atau tempat
bertemunya pihak yang menawarkan dan pihak yang memerlukan dana jangka panjang.
C
1. Cadangan
bank
à
bagian atas simpana masyarakat di bank
yang harus di simpan di bank sentral tanpa menerima bunga.
2. Cadangan
rasional
à
menyelesaikan kesulitan likuiditas luar negeri atau neraca pembayaran luar
negeri.
3. Cadangan
valuta asing
à
simpanan mata uang asing yang dimiliki bank sentral yang diperoleh dari
kelebihan dalam neraca keseluruhan.
4. Capital
à
nilai lebih dari harta perusahaan yang merupakan hak milik, setelah jumlah
hutang-hutang dikurangkan.
5. Capital
output ratio
à
rasio stock modal total dibanding GNP tahunan
6. Capitalism
à
sebagai sitem perekonomian dimana sebagian besar barang (tanah dan modal)
menjadi milik pribadi.
7. Consumen
price index
à
untuk mengukur tingkat inflasi, indeks harga dari barang-barang yang selalu
digunakan.
8. Consumer
surplus
à
selisih antara jumlah yang persediaannya akan dibayar oleh konsumen untuk
sebuah komoditi dengan jumlah yang sebenarnya dibayarkan.
9. Consumption
à
jumlah seluruh pengeluaran perorangan atau negara untuk barang-barang konsumsi
selama suatu periode tertentu.
10. Current
liabilities
à
hutang jangka pendek yang harus di lunasi dalam waktu satu tahun atau kurang.
D
1. Dana
likuid
à
harta keuangan yang bebas resiko dan langsung dapat dikonversi menjadi uang.
2. Dana
uang
à
instrument keuangan jangka panjang yang amat likuid yang dimiliki oleh investor
dimana suku bunganya tidak diatur.
3. Deposito
berjangka
à
dana yang di simpan di bank dan hanya dapat ditarik kembali setelah suatu
jangka waktu tertentu.
4. Depresi
à
periode berkepanjangan dimana tingkat pengangguran sangat tinggi, tingkat
output dan investasi yang rendah, penuruan harga dan kegagalan usaha secara
luas.
5. Depresiasi
mata uang
à
mata uang sebuah negara dikatakan di depresiasi apabila nilainya nenurun dibandingkan
dengan mata uang lainnya.
6. Devaluasi
à
penurunan nilai resmi mata uang suatu negara dibanding mata uang lainnya atau
dibanding emas.
7. Deviden
à
pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham.
8. Deviden
saham
à
penerimaan deviden dalam bentuk saham dari perusahaan yang membagi saham
tersebut.
9. Deviden
yang berbentuk aktiva
à
deviden yang dibagikan kadang-kadang tidak berbentuk uang tunai, tetapi berupa
aktiva seperti saham perusahaan lain atau barang-barang hasil produksi
perusahaan yang membagi deviden tersebut.
10. Dishonored
notes
à
sebuah wesel yang telah jatuh tempo tetapi ditolak pembayarannya oleh si
pembuat wesel.
E
1. Economic
development
à
usaha untuk mengubah suatu perekonomian yang kurang maju, sangat tradisional
dan berpendapatan rendah menjadi suatu perekonomian yang modern, yang mencapai
taraf kemakmuran yang tinggi.
2. Economic
growth
à
tingkat kenaikan PDB atau PNB riil pada suatu tahun tertentu apabila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
3. Efisiensi
à
penggunaaan sumber daya ekonomi yang menghasilkan tingkat kepuasan maksimum
yang mungkin pada tingkat tertentu.
4. Efisiensi
alokatif
à
suatu situasi perekonomian dimana tidak ada lagi usaha perdagangan yang dapat
memakmurkan 1 individu tertentu tanpa mengurangi kepuasan individu lain.
5. Efisiensi
investasi marjinal
à
suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara tingkat pengembalian modal dan
jumlah modal yang akan di investasikan.
6. Ekonomi
subsisten
à
dimana kegiatan perdagangan sangat terbatas dan pada umumnya dilakukan secara
barter.
7. Ekspor
à
kegiatan menjual atau menyalurkan suatu produk atau barang ke negara lain
dengan tujuan untuk menambah devisa negara.
8. Ekspor
neto
à
niali ekspor yang dilakukan suatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi
dengan nilai impor dalam periode yang sama.
9. Ekuilibrium
à
keadaan dimana kesatuan ekonomi berada pada keadaan keseimbangan.
10. Expense
à
pengeluaran uang atau prestasi yang diterima untuk menjalankan perusahaan atau
untuk proses produksiyang dipergunakan dalam rangka mendapatkan hasil tersebut.
F
1. Faktor
produksi
à
faktor produksi yang tersedia dalam setiap perekonomian terbatas jumlahnya dan
memerlukan iaya atau pengorbanan untuk memperolehnya.
2. Fitur penambahan kembali
(reload feature)
à
fitur yang memberikan opsi saham tambahan secara otomatis apabila pemegang opsi
mengeksekusi opsi yang diterima sebelumnya dengan menggunakan saham entitas,
dan bukannya kas, untuk memenuhi harga eksekusi.
3. Fungsi
import
à
suatu garis atau kurva yang menunjukkan hubungan diantara impor dan pendapatan
nasional.
4. Fungsi
konsumsi
à
suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah
tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional.
5. Fungsi
pengeluaran pemerintah
à
pendapatan nasional tidak memegang peranan yang penting dalam menentukan
perbelanjaan pemerintah
6. Fungsi
tabungan
à
suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah
tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional.
1. Garis
anggaran
à
garis di suatu grafik yang sumbu-sumbunya menggambarkan kombinasi barang ynag
bisa dibeli oleh konsumen menurut tingkat pendapatan.
2. General
expense
à
biaya yang dapat digolongkan dalam operasi umum perusahaan
3.
Goodwill
à suatu aset yang
mencerminkan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lainnya yang
diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifi kasi secara
individual dan diakui secara terpisah.
1. Hak
beli saham
à
hak yang diberikan kepada para pemegang saham untuk membeli saham baru dari
perusahaan dengan harga tertentu dan dalam batas waktu tertentu.
2.
Hasil aset
program (the return on plan assets)
à
bunga, dividen, dan pendapatan lain yang berasal dari aset program, termasuk
keuntungan atau kerugian aset program yang telah atau belum direalisasi,
dikurangi biaya administrasi program (tidak termasuk biaya administrasi dalam
asumsi aktuaria yang digunakan untuk mengukur kewajiban imbalan pasti) dan
dikurangi pajak terutang program tersebut.
3. Hutang
dagang
à
kewajiban yang timbul akibat membeli barang dagangan, peralatan, atau menerima
jasa dari pihak ketiga.
I
1.
Imbalan kerja
(employee benefit)
à
seluruh bentuk pemberian dari entitas atas jasa yang diberikan oleh pekerja.
2.
Imbalan kerja
jangka panjang lainnya (other long-term employee benefits)
à
imbalan kerja (selain imbalan pascakerja dan pesangon PKK) yang jatuh tempo
lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan
jasanya.
Imbalan
kerja jangka pendek (short-term employee benefit) – adalah imbalan kerja
(selain dari pesangon PKK) yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa.
3.
Imbalan kerja
yang telah menjadi hak (vested employee benefit)
à
hak atas imbalan kerja yang tidak bergantung pada aktif atau tidaknya pekerja
pada masa depan.
4.
Imbalan
kontinjensi
à
suatu kewajiban pihak pengakuisisi untuk mengalihkan aset atau kepentingan
ekuitas tambahan kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi sebagai
bagian dari pertukaran pengendalian atas pihak yang diakuisisi jika peristiwa
masa depan tertentu terjadi atau kondisi tertentu terpenuhi. Namun demikian,
imbalan kontinjensi dapat juga memberikan hak kepada pihak pengakuisisi untuk
memperoleh kembali imbalan yang dialihkan sebelumnya jika kondisi tertentu
terpenuhi.
5. Income
statement
à
suatu daftar yang berisikan ringkasan dari hasil-hasil yang diterima perusahaan
dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut serta
pengaruhnya terhadap modal perusahaan di dalam jangka waktu pembukuan tertentu.
6. Inflasi
à
kenaikan harga-harga umum yan berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu
periode ke periode lainnya.
7.
Instrumen
ekuitas
à
setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen keuangan adalah setiap
kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau
instrumen ekuitas entitas lain.
8. Interest
bearing note
à
sebuah notes yang memberikan bunga atas pembayaran untuk periode dari tanggal
pengeluaran sampai dengan hari jatuh tempo
9. Interest
expense
à
bunga yang wajib dibayar perusahaan
10. Interest
income
à
perusahaan yang menerima bunga
J
1. Jumlah tercatat
à
jumlah yang diakui untuk suatu aset setelah dikurangi akumulasi penyusutan
(amortisasi) dan akumulasi rugi penurunan nilai.
2.
Jumlah tercatat aset
à jumlah yang diakui dalam neraca setelah
dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.
3. Jumlah terpulihkan suatu
aset atau unit penghasil kas
à
jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan
nilai pakainya.
4.
Jumlah
tersusutkan
à
biaya perolehan aset, atau jumlah lain yang merupakan pengganti biaya perolehan
dalam laporan keuangan, dikurangi nilai residunya. Sementara penyusutan
(Amortisasi) adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan suatu aset selama
masa manfaatnya. (Untuk aset tidak berwujud, istilah “amortisasi”
lebih umum digunakan daripada “depresiasi“. Dua istilah tersebut
memiliki arti yang sama).
5. Jurang
deflasi
à
jumlah kekurangan pembelanjaan agregat yang diperlukan untuk mencapai konsumsi
tenaga kerja penuh.
6. Jurang
inflasi
à
kelebihan dalam pengeluaran agregat diatas pengeluaran agregat pada konsumsi
tenaga kerja penuh yang menimbulkan
kekurangan barang dan seterusnya kenaikan harga.
7. Jurang
PNB
à
perbedaan diantara pendapatan nasional potensial denggan pendapatan nasional
sebenarnya.
K
1. Kas
à
jumlah uang ang tersedia baik didalam kas perusahan mapupun uang yang di simpan
didalam bank
2. Kas
kecil
à
kas yang disediakan untuk membayar peneluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatf
kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
3. Kebijakan akuntansi
à
prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan
entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
4. Kebijakan
moneter
à
meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh bank sentral untuk
mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan
maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.
5. Kegiatan usaha luar negeri
à
suatu entitas yang merupakan entitas anak, perusahaan asosiasi, ventura bersama
atau cabang dari entitas pelapor, yang aktivitasnya dilaksanakan di suatu
negara atau menggunakan mata uang selain dari mata uang entitas pelapor.
6. Ketidakpraktisan
à
penerapan suatu persyaratan dianggap tidak praktis jika entitas tidak dapat
menerapkannya setelah melakukan usaha yang memadai.
7.
Keuntungan dan kerugian aktuarial (actuarial gains
and losses)
à terdiri atas: (a) penyesuaian akibat perbedaan
antara asumsi aktuarial dan kenyataan (experience adjustments); dan (b) dampak
perubahan asumsi aktuarial.
8. Kewajiban diestimasi
à
kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti.
9. Kewajiban hukum
à
kewajiban yang timbul dari: (a) suatu kontrak (secara eksplisit atau implisit);
(b) peraturan perundang-undangan; atau (c) pelaksanaan produk hukum lainnya.
10. Kewajiban (Liability)
à
kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas.
L
1. Laporan
perubahan modal
à
berisikan irngkasan perubahan dalam kapital dari satu kesatuan perusahaan di
dalam jangka waktu tertentu.
2. Laporan
rugi/laba
à
merupakan ringkasan pendapatan dan beban dari suatu kesatuan perusahaan untuk
jangka waktu tertentu.
3. Liabilities
à
kewajiban perusahan kepada pihak luar yang tercermin didalam neraca dan pada
umumnya digambarkan dengan kata ‘payable’ (hutang)
4. Laporan keuangan
konsolidasian
à laporan keuangan suatu
kelompok usaha yang disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.
5. Laporan keuangan
tersendiri
à
laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada
entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan
kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto
investee.
6. Lewat jatuh tempo
à
suatu aset keuangan dinyatakan lewat jatuh tempo jika pihak lawan telah gagal
untuk melakukan pembayaran ketika jatuh tempo secara kontraktual.
M
1. Market
failure
à
kegagalan sistem pasar bebas untuk mencapain efisiensi alokatif yang optimal
atau untuk mencapai tujuan sosial.
2. Masalah
makroekonomi
à
masalah utama yang selalu dihadapi suatu negara.
3. Mendiskontokan
wesel
à
meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai jaminan.
4. Mata uang fungsional
à
mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana suatu entitas beroperasi.
5. Mata uang pelaporan
à
mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
6. Material
à
Kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat pos-pos laporan
keuangan adalah material jika, baik secara sendiri-sendiri maupun bersamasama,
dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan. Materialitas
tergantung pada ukuran dan sifat dari kelalaian dalam mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat tersebut dengan memerhatikan kondisi terkait. Ukuran
atau sifat dari pos laporan.
7. Metode ekuitas
à metode akuntansi dimana
investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya
disesuaikan untuk perubahan pascaperolehan dalam bagian investor atas aset neto
investee. Laba atau rugi investor meliputi bagian investor atas laba atau rugi
investee.
N
1. Neraca
à
suatu daftra yang berisikan harta, kewajiban dan moda dari suatu kesatuan
perusahaan pada saat tertentu yang umumnya ditutup pada hari terakhir dari
setiap bulan.
2. Neraca
lajur
à daftar berkolom yang
berisi data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian dan
laporan-laporan keuangan.
3. Non
interest bearing notrs
à
sebuah notes yang tidak memperhitungkan bunga
4.
Nilai intrinsik
à selisih antara nilai
wajar saham, dengan mana pihak lawan transaksi memiliki hak (dengan persyaratan
atau tanpa persyaratan) untuk memesan atau menerima, dengan harga (jika ada)
yang mana pihak lawan transaksi disyaratkan (atau akan disyaratkan) untuk
membayar saham tersebut.
5.
Nilai kini
kewajiban imbalan pasti (the present value of defined benefit obligation)
à nilai kini dari pembayaran masa depan yang
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban atas jasa pekerja periode berjalan dan
periode-periode lalu. Nilai kini dalam perhitungan tersebut tidak dikurangi
dengan aset program.
6. Nilai pakai
à
nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit
penghasil kas.
7. Nilai residu aset tidak
berwujud
à
nilai estimasian yang dapat diperoleh entitas saat ini dari pelepasan aset pada
akhir masa manfaatnya, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan aset, jika
aset telah mencapai usia dan kondisi yang diharapkan seperti saat akhir masa
manfaatnya.
8. Nilai spesifik entitas
à
nilai kini dari arus kas entitas yang diharapkan timbul dari penggunaan aset
secara berkelanjutan dan dari pelepasan aset tersebut pada akhir masa
manfaatnya atau yang diharapkan muncul saat menyelesaikan kewajiban.
9. Nilai tukar
à
rasio pertukaran untuk dua mata uang.
10. Nilai tukar spot
à
nilai tukar untuk pengiriman segera
O
1. Other
expense
à
biaya yang tidak langsung dikaitkan dengan kegiatan perusahaan
2. Other
income
à
hasil-hasil yang diperoleh diluar kegiatan utama perusahaan
3. Obligasi
à
surat pinajam yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk membiayai defisit dalam
pengeluarannya.
4.
Operasi yang dihentikan
à komponen
entitas yang telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual dan: (a) mencerminkan lini usaha atau area geografis operasi utama; (b)
bagian dari rencana tunggal untuk melepaskan lini usaha atau area geografi s
operasi utama; atau (c) anak perusahaan yang diperoleh secara khusus dengan
tujuan dijual kembali.
5. Opsi penambahan kembali
(reload option)
à
opsi saham baru yang diberikan apabila saham digunakan untuk memenuhi harga
eksekusi opsi saham terdahulu.
6. Opsi saham
àkontrak
yang memberikan hak kepada pemegangnya, tetapi tidak kewajiban (obligation),
untuk membeli saham entitas pada suatu harga tertentu atau yang dapat
ditentukan selama periode waktu tertentu
P
1. Pendapatan
usaha
à
kelebihan jumlah gross profit on sales dari total biaya operasi
2. Persediaan
barang
à
terdiri dari beberapa jenis barang yang dibeli oleh perusahaan untuk dijual
kembali.
3. Piutang
dagang
à
suatu tagihan terhadap perusahaan atau orang-orang tertentu yang timbul akibat
pebjualan-penjualan barang dagangan dengan kredit atau tagihan yang disebabkan
perusahan telah memberikan jasa tertentu.
4. Piutang
pendapatan
à
pendapatan yang sudah diperoleh tetapi masih belum diterima dan belum dicatat
dalam rekening-rekening.
5. Potongan
dagang
à
suatu pengurangan dari daftar harga barang-barang yang dijual.
6. Produk
selesai
à
barang-barang yang sudah selesai dikerjakan dalam proses produksi dan menunggu
saat penjualannya.
7. Promes
bayar
à
merupakan surat janji yang diberikan oleh perusahaan, pertanda adanya
kesanggupan perusahaan untuk melunasi hutan pada waktu yang ditentukan di dalam
surat tersebut.
8. Pasar aktif
à pasar yang memenuhi semua kondisikondisi berikut:
(a) aset yang diperdagangkan di pasar bersifat homogen; (b) pembeli dan penjual
yang berkeinginan untuk bertransaksi biasanya dapat ditemui setiap saat; dan
(c) harga tersedia untuk publik.
9.
Pemerintah
à merujuk kepada
pemerintahan, instansi pemerintah dan badan yang serupa baik lokal, nasional
maupun internasional.
10. Pemilik
à
pemegang instrumen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas
R
1. Revenue
à
Penambahan kotor capital sebagai akibat dari kegiatan perusahaan.
2. Restrukturisasi
à
program yang direncanakan dan dikendalikan oleh manajemen dan secara material
mengubah: (a) lingkup kegiatan usaha suatu entitas; atau (b) cara mengelola
usaha tersebut.
3. Riset
à
penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh
pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru. Rugi penurunan
nilai adalah suatu jumlah yang merupakan selisih lebih jumlah tercatat suatu
aset atas jumlah terpulihkannya.
4. Risiko harga lainnya
à
risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan instrumen keuangan akan
berfluktuasi karena perubahan harga pasar (selain risiko yang timbul dari
risiko mata uang asing atau risiko suku bunga), apakah perubahan tersebut
disebabkan oleh faktor spesifik pada instrument keuangan individual atau
penerbitnya, atau faktor-faktor yang mempengaruhi semua instrumen keuangan
serupa yang diperdagangkan di pasar.
5. Risiko kredit
à
risiko dimana suatu pihak atas instrument keuangan akan menyebabkan kerugian
keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya dalam melaksanakan suatu
kewajiban.
6. Risiko likuiditas
à
risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban
terkait dengan kewajiban keuangannya.
7. Risiko mata uang asing
à
risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan kurs valuta asing.
8. Risiko pasar
à
risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan
akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga
jenis, yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko harga
lainnya.
9. Risiko suku bunga
à
risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan tingkat bunga pasar.
10. Rugi penurunan nilai
à
suatu jumlah yang merupakan selisih lebih nilai tercatat suatu aset atau unit
penghasil kas atas jumlah terpulihkannya.
S
1. Selling
expense
à
biaya yang berkaitan langsung dengan kegiatan penjualan barang
2. Sistem
akuntansi
à
lapangan khusus yang berhubungan dengan penciptaan prosedur akuntansi dan
peralatan serta menentukan langkah-langkah untuk mengumpulkan dan melaporkan
mengenai data keuangan.
3. Supplies
pabrik
à
barang-barang yang mempunyai fungsi melancarkan proses produksi
4. Surat
berharga
à
pemilikan surat-surat berharga yang bersifat sementara, sehingga setiap saat
dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
5. Selisih kurs
à selisih yang dihasilkan dari
penjabaran sejumlah tertentu satu mata uang ke dalam mata uang lainnya pada
nilai tukar yang berbeda.
6. Setara kas (cash
equivalent)
à investasi yang sifatnya
sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam
jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak
signifi kan.
7. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
à
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) dan produk standar lain yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar